Kamis, 15 Oktober 2009

OPOSISI BERSAMA RAKYAT

Posting By..Cecep El-Chilamoya 14 Oktober jam 23:45
Salam Reformasi...

Sungguh dramatis bila kita melihat fenomena politik Indonesia yang kacau-balau. Istilah demokrasi sudah tidai lagi dipahami sebagai upaya membangun kesadaran politik masyarakat, terlebih makna politik sudah beralih kepada pemahaman baru yaitu "Hiprokitisme", istilah yang cocok untuk dialamatkan kepada partai politik yang tidak konsisten dengan kebijakan politiknya.

Tema "Demokrasi tanpa Oposisi", menjadi tema yang sangat menarik untuk kita diskusikan, tema itu terinspirasi dalam acara DEBAT yang ditayangkan di TV One (Rabu/14/10/09). Disna saya melihat bahwa partai politik sebagai pilar penegak demokrasi yang vital tidak menjalankan fungsinya sebagai sosial kontrol dalam melakukan chek and balance dalam upaya kritik terhadap pemerintah. Tidak dapat dipungkiri kalau "Era Orde baru Jilid Dua" akan menerjang Indonesia kembali. Fuad Bawazier saat itu mengatakan bahwa perlu ada upaya penguatan dalam pemerintahan akan tetapi itu harus didukung dengan penyehatan di parlemen, artinya peranan oposisi berperan penting disana, ditambahkan oleh Fazlurahman bahwa oposisi sebenarnya sangat diperlukan karena sejatinya oposisi diibaratkan sebagai pemerintah masa depan yang senantiasa menjalankan kritik, bila perlau Fazrulrahman mengusulkan untuk dibuat Undang Undang untuk mengatur Hak dan Kewajiban Oposisi.

Saya ragu saat partai politik sudah mereduksi pemahaman politiknya pada makna "will to power" dengan menghilangkan kesejatian didalamnya, akan jadi apa Indonesia kedepan karena hal itu akan menciderai tatanan demokrasi kita dan pada akhirnya akan mencetak partai dan elit politik yang oportunis pragmatis. Apabila itu terjadi, Mahasiswa seharusnya menyatukan visi untuk menghimpun gerakan, kalau partai kita sudah tidak dipercaya lagi menjalankan aspirasi masyarakat, maka MAHASISWA yang akan melakukan OPOSISI, dan bila diperlukan akan ada reformasi jilid dua pula. Gimana dengan pandangan kawan-kawan ????

Salam

Rabu, 14 Oktober 2009

POLITIKUS KITA LAGI BAGI-BAGI KUE...

wah...asyik yaaa...jadi politikus, apa saja bisa tanpa melihat apa yang sedang terjadi, bangsa sedang sedih, korupsi terus berjalan, koruptor asyik menikmati makanan, eeeh...para politikus kita sedang bagi-bagi kue lebaran...?????. coba berfikir lagi untuk menjadi politikus...jangan sampai kali ini, lebih buruk karena persoalan masa lalu, belum tuntas. apalagi yang katanya saat ini, politikus senayan mayoritas orang yang baru lulus ujian.....katanya. apakah yakin...bisa mengemban tugas sebagai mana tahun lalu. tahun lalu saja yang katanya sudah ujian dua kali saja...masih banyak doyan duit...rakusnya...rakusnya...nanti duit mana lagi yang menjadi incaran....?????